Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah akhir dari perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia masih menghadapi beberapa upaya Belanda yang ingin kembali menjejakkan kaki di Indonesia. Hal ini dimulai ketika tentara Belanda kembali datang ke Indonesia dengan menumpang pada AFNEI yang merupakan kapal tentara sekutu. Mereka datang di Jakarta pada tanggal 15 September 1945. Sejak saat itu, banyak perlawanan yang diberikan oleh rakyat Indonesia untuk menghalau Belanda masuk kembali ke Indonesia.
Salah satunya adalah pertempuran yang melibatkan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melawan tentara Sekutu di Ambarawa. Pertempuran ini terjadi tanggal 26 Oktober โ 15 Desember dengan kemenangan TKR yang berhasil membuat pasukan Sekutu mundur ke Semarang. Sementara di Surabaya, menyusul insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato serta kabar tewasnya A.W.S Mallaby dari Inggris. Hal inilah yang membuat tentara Sekutu memerintahkan rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata yang mereka gunakan. Akan tetapi, rakyat Surabaya yang dipimpin oleh Kolonel Sungkono dan Bung Tomo memberikan perlawanan sehingga pecahlah pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Banyaknya rakyat Surabaya yang menjadi korban membuat tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Peristiwa lainnya terjadi di Bandung. Saat itu, tentara Sekutu memerintahkan seluruh tentara dan rakyat Bandung untuk mengosongkan Kota Bandung. Akan tetapi, sebelum hal itu terjadi, rakyat dan tentara Indonesia di Kota Bandung melakukan pembakaran di beberapa gedung penting di Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah pasukan Sekutu yang akan menggunakan gedung tersebut. Oleh karena kebakaran hebat terjadi, maka peristiwa Bandung Lautan Api.