Apakah Anda ada salah satu penggemar karya tulis dari Pramoedya Ananta Toer? Dia adalah seorang penulis novel yang berjudul Bumi Manusia. Selain diceritakan dalam novel, Bumi manusia ini juga diangkat ke dalam sebuah film yang mempunyai judul yang sama dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Novel Bumi Manusia dan Penulisnya
Novel yang berjudul Bumi Manusia adalah sebuah karya terbaik penulis yang akrab dipanggil dengan nama Pram ini. Dia adalah seorang penulis senior yang berasal dari kota Blora Jawa Tengah yang lahir pada tanggal 6 Februari 1925. Novel ini adalah novel pertama dari tetralogi Buru. Setelah itu lahir novel lainnya yang berjudul Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca dan sebagainya.
Fakta Unik Dan Menarik Tentang Novel Bumi Manusia
Cerita Bumi Manusia memang sangat menarik. Akan tetapi dibalik ceritanya tersebut ada beberapa fakta menarik yang perlu Anda ketahui. Berikut penjelasannya dihimpun dari Ranahnetizen.Com adalah sebagai berikut yaitu :
-
Ditulis pada Saat Pramoedya Sedang diasingkan di Pulau Buru
Pada sekitar tahun 1965, di Indonesia sendang kacau karena adanya kasus penculikan serta pembunuhan para jenderal angkatan darat yang dikenal dengan G30S. Pada saat itu juga, Pam bersama puluhan laki-laki yang lain juga ditangkap karena diduga menjadi pengikut PKI ini.
Para tahanan tersebut kemudian diasingkan ke Buru yang merupakan sebuah pulau kecil yang berada di Maluku Utara. Di sana, para tahanan diminta untuk bekerja paksa tanpa dibayar. Mereka melakukan berbagai macam hal mulai dari memotong kayu, mengurus sawah, membuat saluran irigasi dan lainnya. Pram mendekap di pulau tersebut selama 14 tahun lamanya.
-
Buitenzorg dan Kebun Binatang Surabaya
Jika Anda sudah membaca novel Bumi Manusia ada sebuah tempat yang sering disebutkan yaitu Buitenzorg. Buitenzorg merupakan sebuah rumah yang elit atau yang disebut juga dengan rumah loji yang berada di daerah Wonokromo. Di sana cinta Minke terhadap istri pertamanya Annelies bermula. Konon, Buitenzing saat ini adalah Kebun Binatang Surabaya. Binatang yang ada di sana konon dulunya adalah milik keluarga Mellema.
-
Novel ini Ditulis Menggunakan Kertas Semen dan Arang
Pada masa itu belum ada komputer. Paling banter yang menggunakan mesin ketik. Akan tetapi karena Pram ikut diasingkan, dia tidak bisa mendapatkan fasilitas menulis yang memadai. Hingga suatu hari atas bantuan seorang kawan yang berasal dari Surabaya bernama Oei Hiem Hwieย yang tidak sengaja menemukan mesin ketik rusak. Mereka mencoba mengkali sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan sebagai alat untuk mengetik. Keduanya menggunakan seduhan arang sebagai tinta dan kertas semen sebagai kertas.
-
Minkle Merupakan Tokoh yang Nyata
Tokoh utama dari novel Bumi Manusia adalah bernama Minkle. Dia merupakan seorang pelajar dari Hogereburger School kalau sekarang setara dengan SMA. Setelah ditelisik, perjalanan seorang Minke mirip dengan cerita nyata Tirto Adhi Soewirjo yang merupakan seorang wartawan pribumi pertama di Indonesia.
-
Novel ini Diterjemahkan dalam 33 Bahasa
Bumi Manusia adalah sebuah karya novel yang sangat fenomenal. Di dalam novel ini Anda tidak hanya bisa menemukan kisah cinta tapi juga mengenai perjuang seorang Minke. Ini berkisah mengenai sejarah seseorang pejuang bangsa, bahkan menceritakan bagaimana sulitnya keluar dari kungkungan feodalisme. Maka dari itu tidak bisa dipungkiri lagi jika novel ini memperoleh banyak penghargaan dan juga sudah diterjemahkan di dalam 33 bahasa asing.