Kerajaan Demak Kesultanan Yang Berpengaruh di Indonesia

Semenjak Islam masuk ke Indonesia oleh saudagar dari Timur Tengah, bermunculan kerajaan Islam lain selain Samudera Pasai yakni Kerajaan Demak. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Jawa.

Awal mula kerajaan Islam di Jawa tersebut adalah ketika berakhirnya kerajaan Majapahit pada abad ke-16. Pendiri kerajaan ini adalah Raden Patah yang merupakan putra mahkota Kerajaan Majapahit yakni Raja Brawijaya V.

Nama Raja Yang Pernah Memimpin Kerajaan Demak

Islam masuk ke Jawa juga peran Walisongo yang saat ini menyebarkan agama Islam di Jawa khususnya di pelosok-pelosok desa. Salah satu yang terkenal dari kerajaan Islam pertama ini adalah Masjid Agung Demak. Hingga saat ini, Masjid Agung Demak masih bisa Anda kunjungi untuk wisata religi.

Selain Raden Patah, terdapat beberapa nama yang pernah menjadi raja di Kerajaan Demak:

  1. Raden Patah

Raden Patah merupakan pendiri dari kerajaan ini dan bahkan area kekuasaannya pun sangat luas meliputi wilayah Gresik, Tuban dan Sedayu dan Jaratan.

  1. Pati Unus

Setelah Raden Patah Meninggal, Pati Unus diutus menjadi raja dan menjabat sekitar tahun 1518 โ€“ 1521 Masehi. Pati Unus memiliki gelar Pangeran Sabrang Lor karena wataknya yang pemberani ketika memimpin perang.

  1. Sultan Trenggono

Setelah Pati Unus wafat pada tahun 1521 Masehi, Sultan Trenggon menggantikan perannya sebagai raja pada tahun 1521 โ€“ 1546 Masehi.

  1. Sunan Prawoto

Pada masa Sunan Prawoto bisa dikatakan Kerajaan sedang mengalami kemunduran karena adanya konflik saudara yakni antara Pangeran Surowiyoto dan Sultan Trenggono.

  1. Arya Penangsang

Kisah terkenal dari Arya Penangsang adalah ketika beliau membunuh Sunan Prawoto dan akhirnya naik tahta menjadi raja yang berkuasa pada tahun 1547 Masehi. Sayangnya, Arya Penangsang tidak dapat menjabat dalam waktu lama karena mendapat penolakan dari adipati kerajaan.

Masa Kejayaan dan Kemunduran Kerajaan Demak

Meskipun dikenal sebagai kerajaan yang besar, faktanya kerajaan Islam Demak juga mengalami masa kejayaan dan kemunduran. Berikut sejarah mulai dari masa kejayaan dan kemunduran kerajaan Islam Demak.

  1. Masa Kejayaan

Masa kejayaan kerajaan Islam pertama di Jawa ini terjadi pada kekuasaan Sultan Trenggono pad atahun 1521 โ€“ 1546 Masehi. Pada masa kekuasaannya, Sultan Trenggono mampu menguasai wilayah hingga Jawa bagian timur hingga ke barat.

Selain itu, pasukan Islam gabungan Demak dan Cirebon berhasil mengusir penjajahan Portugis dari Jakarta yang saat itu bernama Sunda Kelapa. Pada tahun 1527, Sultan Trenggono berhasil menguasai daerah Tuban, Pasuruan dan Surabaya.

Lalu pada tahun 1529 Masehi, Sultan Trenggono meluaskan wilayah kekuasaannya yang menguasai daerah Madiun. Kemudian pada tahun 1545 Masehi, Sultan Trenggono menguasai wilayah Malang dan Blambangan. Sayangnya, pada tahun 1546 Masehi Sultan Trenggo wafat saat penaklukan Panarukan.

  1. Kemunduran

Masa kemunduran kerajaan Islam ini mulai terjadi ketika adanya perebutan yang dilakukan oleh Pangeran Sekar atau Pangeran Surowiyoto dengan Sunan Prawoto. Kemudian Sunan Prawoto membunuh Surowiyoto, sayangnya baru menjabat satu tahun Sunan Prawoto dibunuh oleh Arya Penangsang.

Keruntuhan kerajaan Islam ini benar-benar runtuh ketika terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh Adipati Hadiwijaya yang saat itu merupakan penguasa Pajang pada tahun 1556 Masehi. Pemberontakan tersebut dilakukan karena Arya Penangsang telah membunuh Sunan Prawoto dan Pangeran Kalinyamat.

Adipati Hadiwijaya juga dikenal sebagai Joko Tingkir yang akhirnya memindahkan pusat pemerintahan saat itu ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Panjang. Saat itu lah, kerajaan Islam Demak benar-benar berakhir dan tidak terdapat seorang pun yang meneruskan kerajaan tersebut.

Untuk mendengar sejarah lengkap Kerajaan Demak, Anda dapat langsung berkunjung ke onoini.com. Bahkan peninggalan-peninggalan kerajaan tersebut masih sangat terasa di tempat tersebut. Simak ulasan kerajaan Islam berpengaruh lainnya di Arraziibrahim.com.

Kerajaan Demak Kesultanan Yang Berpengaruh di Indonesia
Scroll to top