Berbagai Corak Baju Adat Yogyakarta yang Terkenal

Yogyakarta merupakan salah satu kota di Pulau Jawa yang kaya akan kebudayaannya. Terbukti dari banyaknya corak yang digunakan pada baju adat Yogyakarta. Corak yang digunakan tentu saja berasal dari lingkungan Keraton Kesultanan Yogyakarta pada zaman dahulu. Diawali dengan baju adat bercorak kesatrian yang dulunya digunakan oleh putra-putri kesultanan untuk acara penjamuan tamu. Terdapat pula baju adat bercorak kesatruan ageng atau satria besar yang dahulunya digunakan untuk acara jamuan malam selikuran dan acara penjamuan tamu kehormatan. Kedua baju adat bercorak kesatrian ini memiliki perbedaan yang signifikan pada bagian penutup kepala dimana corak kesatrian biasa menggunakan kopiah kebesaran sedangkan untuk corak kesatrian ageng menggunakan kopiah yang kaku dan menjulang tinggi ke atas.

Baju adat Yogyakarta juga memiliki corak khusus putri yang dikenal sebagai Agustusan. Ya, busana ini kerap kali digunakan oleh para putri kesultanan ketika ingin menghadap Gubernur Jendral Belanda yang rutin dilakukan pada bulan Agustus. Corak baju adat yang tidak kalah terkenal selanjutnya adalah corak Paes Ageng yang semula digunakan oleh iring-irinan pengantin dari keraton ke rumah mempelai pria. Kini, baju adat bercorak Paes Ageng digunakan sebagai busana untuk meramaikan acara panggih pengantin atau pertemuan pengantin. Selain itu, terdapat pula baju adat bercorak basahan yang digunakan sebagai busana untuk acara jamuan penggihan atau mempertemukan pengantin.